Pantai Pengudang nan indah, dan Batu junjung yang unik
Paket tour bintan – Musim angin unsur utara menjadi tidak begitu baik guna acara jalan-jalan di pulau ini. Sebab gelombang laut dan angin laut lumayan kuat membuat orang bintan tak mau untuk berpergian. Lagipula kalau hendak melakukan kegiatan wisata laut dan pantai.
Pantai kotor sebab sampah dari laut yang kandas di pinggir pantai utara, dan gelombang laut yang tinggi. Sehingga untuk yang tidak terbiasa sedang di tengah laut dengan gelombang yang besar.
Tentu lebih memilih guna tidak berpergian dengan transportasi laut di musim unsur utara. Oleh karena tersebut kunjungan terbaik ke pulau bintan ialah diantara bulan maret sampai September. Seringkali cuaca dan gelombang laut lumayan bersahabat.
Penantian Panjang
Penantian panjang dari bulan september tahun lalu juga berakhir. Kini telah bulan Maret, musim angin unsur utara pun sudah lewat. Sudah semenjak lama saya di “racuni” rekan teman di media sosial dengan potret foto keindahan pantai Bintan Utara, tetapi saya bersabar saja menanti sesudah cuaca membaik.
Allhamdulillah akhir pekan pada saat itu seperti menjadi trip pembuka untuk saya di 2017 tahun ini. Pantai cantik yang tersembunyi tersebut terletak di Desa pengudang kec.teluk sebong.
Saya menghabisakan masa-masa berkendara dari kota Tanjung Uban selama satu jam setengah. Berangkat pukul lima pagi dengan harapan dapat mendapatkan potret atraksi alam matahari Terbit dari pantai nan cantik itu.
Tetapi sayang, ternyata rencana kami meleset, saat sampai ditempat sudah lumayan terang guna berburu matahari terbit. Mungkin kami tidak berangkat lebih mula dan tidak memahami rute dengan pasti, maklum pengetahuan kami tentang tempat medan menuju tempat tersebut masih terbatas.
Ini adalah kesatu kalinya saya kesini, hanya berbekal kisah dari rekan saja, “kalau kesana 15 menit pun sampai bila berlari dari desa pengudang” bayang-bayang saya rute barangkali sangat menyenangkan dapat “berlari”. Trek Petualangan Gunung Bintan
Fakta Lokasi di Lapangan
Ternyata fakta di lapangan tidak semudah yang kami bayangkan. Dua tanjakan lurus dengan kemiringan hampir 45 derajat sedikit tidak sedikit melemahkan nyali mengemudikan sepeda motor melewatinya, baik ketika berkeinginan naik, maupun turun saat pulang nantinya, darurat saya mesti menaikin sepeda motor dengan Mesin dihidupkan supaya lebih enteng menaiki tanjakan. Sesaat lepas dari dua tanjakan yang mencekam itu, kami dibingunkan dengan tidak tersedianya jalan mengarah ke pantai, dari elevasi tempat kami berdiri terlihat padang rumput ilalang dengan pantai di depannya, tanpa terdapat jalan setapak, barangkali orang paling jarang lewat sini, sampai-sampai rumput meninggi dan menutupi jejak jalan setapak itu. Akhirnya kami menyimpulkan untuk nekad menerobos alias terabas padang rumput, sebab rasanya tidak jauh lagi dari garis pantai, hanya saja sedikit berjuang menerobos semak dan rerumputan.
Perjalan yang tidak sia – sia
Pantai nan cantik di Desa pengudang tersebut di kenal dengan nama Pantai Batu Junjung, tak sejumlah jauh setelah melalui desa pengudang dalam, Konon di beri nama pantai batu junjung sebab di pantai ada batu berukuran besar dan diantara batu itu ada satu batu yang paling unik, batu itu berada diatas batu yang lainnya, sekilas tampak seakan bakal batu yang di bawahnya laksana menjunjung atau di gendong oleh batu yang bedanya. Jika dicari garis pantainya, pantai batu junjung ini tak terlampau jauh dari pantai pasir panjang senggiling yang pernah dikisahkan di blog ini sebelumnya, tetapi kendalanya tidak tersedianya jalan yang mencukupi yang mengubungkan kedua lokasi ini, kecuali lewat laut memakai perahu.