Paket wisata batam Termurah – Tidak banyak yang mengetahui kalau Batam ini ternyata punyai air terjun meskipun tidak tinggi, and telaga yang dapat dijadikan objek wisata adventure dengan kata lain berpetualang.
Namanya Pancur Telaga Bidadari. Seorang travel blogger Batam bernama Harahap Soleh bersama dengan teman-teman satu kantornya udah mengeksplorasi keindahan daerah ini beberapa kala selanjutnya dan ini ceritanya.
Pancur Telaga Bidadari terletak di daerah hutan Dam Mukakuning, Kelurahan Mangsang, Kecamatan Sei Beduk, Batam.
Untuk menuju Pancur Telaga Bidadari ada beberapa jalan yang dapat ditempuh. Pertama, berasal dari jalan Dam Mukakuning. Pintu masuknya berasal dari post penjagaan sebelum ATB. Namun, jalan ini tidak dianjurkan sebab udah jarang di lewati dan hutanya terbilang lebat.
Adventure ke Pancur Telaga Bidadari Batam
Kedua, adalah jalan berasal dari Rusun Mukakuning (jalan masuknya jembatan sebelah kanan Rusun yang arah ke Kampung Aceh. Jalur ini menjadi jalan yang paling dianjurkan sebab lebih ringan dilakui.
Jalur ketiga adalah Simpang Dam Kampung Aceh. Dari simpang ini, masuk lurus mentok hingga ujung jalan. Melalui jalan ini dapat gunakan kendaraan motor dan di parkir di ujung jalan.
Namun, Anda harus gunakan kunci ekstra sebab tingkat keamanan di sini kurang terjamin, sering berjalan kehilangan motor. Wisata Alam Hutan Wisata Mata Kucing Batam
Kami sendiri, gunakan alternatif kedua dan berjalan kaki. Di hari yang udah ditentukan, kami pun berkumpul di Rusun Mukakuning kurang lebih jam delapan pagi. Setelah semua berkumpul kamipun mengawali perjalanan dan tidak lupa berdoa agar selamat pergi dan pulang menuju Pancur Telaga Bidadari.
Sambil nyanyi kecil, perjalanan pun diawali berasal dari Rusun. Kami lewat jembatan untuk menyeberang ke pemukiman warga yang disebut Kampung Aceh.
Setelah lewat perkampungan, perjalanpun dilanjutkan. Sekitar satu kilometer berasal dari kampung tersebut, nampak pagar pembatas yang dilubangi. Kami masuk berasal dari pagar itu. Mulailah perjalanan yang sedikit menantang. Jalannya cuma setapak dan naik turun. Sisi kiri dan kanan adalah panorama hutan
Setelah berjalan kurang lebih satu jam selanjutnya kami hingga ke Pancur Telaga Bidari. Telaga ini ini punyai air terjun yang pendek (saya menyebutnya air jatuh) bersama dengan ketinggian kurang tiga meter. Sebagai wadah air terjun tersebut, ada telaga yang ukurannya cukup besar dan sesuai untuk berenang.
Airnya benar-benar jernih. Tanpa dikomandoi, beberapa teman udah mengakses baju, dan langsung melonjat ke dalam telaga itu.
“Airnya dingin,” teriak mereka .
Setelah bahagia merasakan kesehatan air Telaga Bidadari, beberapa teman mempersiapkan peralatan untuk memasak. Rasa lapar begitu mendera sehabis bahagia berenang. Kami pun menyantap makanan yang udah siap dan di letakkan di atas daun pisang.
Setelah makan dan salat, kami merasa merapikan diri dan menuju ke rumah masing-masing.