Paket wisata bintan terjangkau – Pesona pulau-pulau kecil di Kota Batam, Kepulauan Riau, memadai eksotis untuk dinikmati sebagai destinasi liburan di akhir pekan.
Dari sekian banyak pulau dan objek wisata yang tersedia di Kota Industri itu, salah satunya tersedia Pulau Mubut Darat yang menawarkan pantai berpasir putih dan pepohonan kelapa yang rindang.
Meskipun Pulau Mubut tersedia Mubut Darat dan Mubut Laut, tapi yang lebih tenar bersama situasi keindahan pantainya supaya jadi salah satu objek wisata di Batam yaitu Pulau Mubut Darat.
Dari Kota Batam, pengunjung dapat memakai perahu pompong di Dermaga Sembulang yang berdatangan silih bergeser peranan mengantar pengujung untuk sampai di Pulau Mubut Darat.
Setiap perahu mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Ada yang dapat mempunyai 10 penumpang, tersedia juga yang dapat mempunyai 15 penumpang.
Jika perahu dinilai telah penuh, maka tekong (awak) perahu pun siap memberangkatkan pengunjung. “Satu orang Rp50000 PP (Pulang Pergi),” kata Fahrul yang merupakan awak salah satu perahu.
Hanya membutuhkan kala 15 menit untuk sampai ke pulau. Perahu melaju bersama tenang dan santai, penumpang pun nampak menikmati situasi itu sambil menatap ke arah yang jauh.
Eksotisnya Pulau Mubut, Destinasi Wisata Akhir Pekan di Kota Batam
Usai menempuh perjalanan laut sepanjang 15 menit, jembatan panjang terbuat dari kayu menyambut para pengunjung. Jembatan itu menjulang beberapa mtr. dari pantai.
Kemudian di pintu gerbang, pengunjung disuguhkan bersama hiasan warna-warni potongan-potongan kain yang bergantung di tali sepanjang jembatan sampai pintu gerbang.
Tulisan besar Selamat Datang di Mubut Darat berada digerbang masuk. Karena telah beroperasi beberapa th. lalu, pulau ini telah tertata bersama rapi.
Beberapa keputusan terpajang diawal gerbang masuk, merasa dari dilarang mempunyai obat-obat terlarang sampai mengikis sampah sembarangan.
Sebelum menikmati keeksotisan Pulau Mubut lebih jauh, pengunjung kudu membayar uang masuk senilai Rp20000 untuk satu orang.
Dengan uang tersebut, pengunjung dapat menikmati panorama yang berawal dari pohon kelapa yang menjulang ke langit dan tersusun rapi disepanjang pantai.
Dari beberapa pohon ke pohon lain terpasang hammock jaring tidur. Pengujung dapat menikmatinya sambil berayun di jaring yang sejatinya sebenarnya untuk bersantai.
Pesona Mubut nampak sekali ketika berada di pantai. Pasir putih melengkung seolah-olah mendambakan ketengah laut. Ombak-ombak kecil terhempas ke pasir.
Spot di sini merupakan salah satu tempat yang kerap dijadikan lokasi pengunjung untuk berselfi atau swafoto ria.
Dari kejauhan, nampak beberapa orang anak bersama ayah dan ibunya asik melacak kerang ditepi pantai. Sambil berenang dan melompat ria. Pulau Petong, “Surga Baru” di Batam untuk Penggemar Laut
Pesona Mubut
Di pantai ini, layanan telah tersedia bersama lengkap. Seperti pondok-pondok kecil ukuran sekitar 2×2 mtr. berjejer mendekati pantai. Pondok berikut disewa bersama harga Rp70000 dan dapat digunakan sepuasnya.
Namun, jika mendambakan langsung bersentuhan bersama pasir pantai. Pengunjung tinggal menyewa alas atau karpet Rp20000 satu karpet, dan duduk dibawah pohon kelapa.
Fasilitas lain juga tersedia layaknya Mushala, kamar mandi dan tempat tinggal tertentu untuk penginapan.
Salah seorang pengelola objek wisata Pulau Mubut, Santi mengatakan, Mubut kerap dikunjungi ketika weekend atau lebaran.
Selain itu di kawasan ini juga terdapat restoran yang menawarakan masakan seafood. “Lebaran kemaren keseluruhan ribuan yang mampir kesini,” kata dia kepada beberapa kala lalu.
Dia menjelaskan, awalannya Pulau Mubut Darat dijadikan sebagai kawasan menanam kelapa. Namun gara-gara memiliki keindahan sendiri, pemiliki pantai berinisiatif untuk merawatnya jadi objek wisata sampai sekarang.
“Menginap juga dapat di sini, kita jamin aman,” ucapnya.
Namun, dari penelusuran, beberapa pengelola mapun warga tidak mengerti sama apa arti dari Mubut sendiri. Mereka cuma mengerti kata itu telah tersedia sejak dulu. “Bahasa melayu itu,” kata Santi.
Santi mengaku, kawasan ini juga kerap dijadikan tempat kemping. Bahkan sunset dari Pulau Mubut Darat tenar bagus. Dia menyarankan, kala yang sangat tepat untuk mampir ke pulau berikut yaitu ketika angin barat.
Sementara itu, beberapa pengunjung mengaku mengerti pulau Mubut melalui sarana sosial. Bahkan tersedia yang telah beberapa kali mampir ke pulau ini, cuma untuk memakai akhir pekan.
“Saya telah beberapa kali ke sini,” kata Hamdi.
Ia mengatakan, setelah pertama kali ke pulau Mubut ia kerap mengajak teman-temannya yang sukar melacak tempat kemping.
Begitu juga bersama yang disampaikan Risa, ia mengaku senang, pasalnya memperoleh foto-foto bagus untuk di upload di sarana sosialnya.
“Bagus, sampai tempat tinggal langsung saya upload,” katanya.
Jadi, bagi anda yang penasaran, menanti apalagi, mari mampir ke Pulau Mubut, terutama untuk menghilangkan lelah dan stres kala bekerja di kota yang bising dan semakin gersang.